INDOGROUND.ID – Beberapa waktu lalu salah seorang TikTokers membagikan sebuah video yang menampilkan seorang wanita yang di tes keperawanan secara rutin oleh orangtuanya.
Ditambah lagi, sebelumnya juga institusi Polri dan TNI yang mewajibkan tes keperawanan bagi calon anggotanya, namun kini tes tersebut sudah dihapus.
Karena hal ini, muncul pertanyaan “gimana cara tes keperawanan bisa dilakukan?”.
Sebenarnya, istilah dari keperawanan sendiri masih sulit di definisikan secara medis. Hal ini merupakan konsep dan norma sosial dimana seorang wanita dianggap perawan bila belum pernah berhubungan seksual dengan pria.
Lalu sebenarnya, apakah bisa tes keperawanan ini di uji dan hasilnya valid dan efektif?
Melansir melalui international society for sexual medicine, “Sebenarnya yang diuji dalam tes keperawanan adalah hymen atau selaput dara yang terletak didalam lubang Miss V.”
Didalam lubang Miss V tersebut terdapat selaput dara yang dipercaya dapat robek atau mengalami pelebaran setelah melakukan hubungan intim.
Tes keperawanan dengan pemeriksaan selaput dara ini dilakukan dengan cara memasukan dua jari kedalam Miss V.
Cara inipun dinilai tidak terlalu valid, sebab kondisi atau tipe selaput dara atau hymen pada setiap wanita juga berbeda-beda.
Berikut ini beberapa tipe selaput dara yang ada pada wanita
1. Pada tipe selaput dara yang normal, terdapat sedikit lubang dengan ukuran yang normal.
2. Tipe microperforate hymen, dimana selaput dara hampir menutupi lubang Miss V.
Tipe ini biasanya cenderung akan mengalami pendarahan saat awal berhubungan seksual)
3. Tipe imperforate hymen, dimana selaput dara ini menutupi seluruh lubang Miss V dan termasuk jenis selaput dara yang berbahaya.
Tipe selaput dara ini biasanya dapat mengakibatkan sakit perut yang berlebih saat mengalami menstruasi, sebab jalur keluarnya darah mens tertutup total.
4. Tipe septate hymen, dimana selaput dara ini membentuk sekat diantara lubang Miss V.
Sekat ini dapat mengakibatkan pendarahan saat berhubungan, tergantung pada tebal dan tipisnya sekat hymen tersebut.
Kesimpulan
Dari rangkuman diatas, sudah jelas bahwa tes keperawanan tidak bisa dibuktikan secara valid hanya dengan melalui pemeriksaan selaput dara saja.
Pasalnya, ada tipe selaput dara yang memang tidak mengeluarkan darah sama sekali saat pertama kali berhubungan seksual.