INDOGROUND.ID – Peretasan akun media sosial meningkat sampai angka 1000 persen dalam satu tahun terakhir, hal ini diungkap oleh salah satu organisasi nirlaba AS.
Identity Theft Resource Center atau ITRC, organisasi nirlaba yang bergerak dalam memberikan bantuan korban pencurian identitas mengungkapkan hal tersebut dalam laporan dampak konsumen tahun 2022.
Dalam laporan tersebut, terdapat data mengenai peretasan atau pembajakan media sosial meningkat sampai 1000 persen selama satu tahun terakhir.
Sedangkan laporan survei konsumen, ITRC melaporkan bahwa 85 persen akun media sosial Instagram mereka diretas dan 25 persen akun media sosial Facebook.
Peretasan akun media sosial ini tentu menjadi salah satu hal yang cukup merugikan bagi sebagian korban.
27 persen korban peretasan media sosial tersebut mengatakan bahwa mereka kehilangan pendapatan penjualan dari media sosial mereka.
“Bagi sebagian orang, media sosial seperti Instagram, Youtube atau Tiktok menjadi penghasilan mereka dan kehilangan akun berarti pukulan besar bagi pendapatan mereka,” ujar Mike Parkin, seorang insinyur teknis di Vulcan Cyber seperti yang dikutip dari technewworld.com.(***)